Loading...

Negeri Mayat Hidup: Tana Toraja, Sulawesi Selatan

Loading...
Negeri Mayat Hidup: Tana Toraja, Sulawesi Selatan - Apa khabar sahabat TIMES NEW MALAYSIA, Dalam artikel yang anda baca kali ini dengan tajuk Negeri Mayat Hidup: Tana Toraja, Sulawesi Selatan, kami telah menyediakan dengan baik untuk artikel ini anda membaca dan memuat turun maklumat di dalamnya. mudah-mudahan mengisi jawatan Artikel BOLASEPAK, Artikel NEWS, Artikel PERNIAGAAN, kita menulis ini, anda boleh memahami. Nah, selamat membaca.

Tajuk : Negeri Mayat Hidup: Tana Toraja, Sulawesi Selatan
link : Negeri Mayat Hidup: Tana Toraja, Sulawesi Selatan

lihat juga


Negeri Mayat Hidup: Tana Toraja, Sulawesi Selatan

Anda penggemar serial TV The Walking Dead? Nah, di Tana Toraja yang namanya mayat hidup benar-benar ada dan menjadi bagian dari ritual upacara adat.

Sebagai salah satu budaya dengan ritual pemakaman tertua di dunia, bagi masyarakat Toraja kematian bukanlah sesuatu yang menakutkan. Malahan mereka merayakannya dengan mengadakan prosesi pemakaman secara megah dan besar-besaran. Tak jarang mereka rela menabung hingga bertahun-tahun agar bisa "merayakan" kematian kerabat mereka. Dan selama bertahun-tahun itu pula, jenazah kerabat yang meninggal disimpan di dalam rumah dan diperlakukan layaknya masih hidup – diberi makan, dimandikan, bahkan kadang dibawa ke luar.

Menurut kepercayaan masyarakat Toraja, seseorang baru benar-benar meninggal setelah dilakukan upacara. Lusinan kerbau dan babi sengaja dikorbankan untuk "perayaan" yang berlangsung sampai 11 hari ini.

Kemudian, arak-arakan membawa jenazah tersebut menuju bukit batu, di mana peti mati mereka telah dipersiapkan. Bagi bayi yang meninggal sebelum tumbuh gigi, mereka akan dimakamkan di lubang-lubang khusus yang dipahat di batang pohon.

Bagian lain dari tradisi yang benar-benar langka ini adalah anggota keluarga yang masih hidup akan memandikan dan menggantikan pakaian sang jenazah setiap tahun lewat upacara Ma’Nene.

Dan tak berakhir sampai di situ, jenazah kemudian dibawa ke tempat di mana mereka meninggal lalu dibiarkan berjalan kembali ke bukit!

Patung-patung kayu dengan bentuk menyerupai sang jenazah lengkap dengan pakaian dan perhiasan diletakkan di lubang-lubang bukit. Masyarakat Toraja percaya bahwa patung-patung ini akan diisi oleh roh mereka yang telah meninggal supaya tetap bisa menjaga keluarganya.


Sumber: TripCanvas


✍ Sumber Pautan : ☕ Humor, Horor, dan Hiburan

Kredit kepada pemilik laman asal dan sekira berminat untuk meneruskan bacaan sila klik link atau copy paste ke web server : http://ift.tt/2qf4Lb5

(✿◠‿◠)✌ Mukah Pages : Pautan Viral Media Sensasi Tanpa Henti. Memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap detik tanpa henti dari pelbagai sumber. Selamat membaca dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share di media sosial anda!

Anda penggemar serial TV The Walking Dead? Nah, di Tana Toraja yang namanya mayat hidup benar-benar ada dan menjadi bagian dari ritual upacara adat.

Sebagai salah satu budaya dengan ritual pemakaman tertua di dunia, bagi masyarakat Toraja kematian bukanlah sesuatu yang menakutkan. Malahan mereka merayakannya dengan mengadakan prosesi pemakaman secara megah dan besar-besaran. Tak jarang mereka rela menabung hingga bertahun-tahun agar bisa "merayakan" kematian kerabat mereka. Dan selama bertahun-tahun itu pula, jenazah kerabat yang meninggal disimpan di dalam rumah dan diperlakukan layaknya masih hidup – diberi makan, dimandikan, bahkan kadang dibawa ke luar.

Menurut kepercayaan masyarakat Toraja, seseorang baru benar-benar meninggal setelah dilakukan upacara. Lusinan kerbau dan babi sengaja dikorbankan untuk "perayaan" yang berlangsung sampai 11 hari ini.

Kemudian, arak-arakan membawa jenazah tersebut menuju bukit batu, di mana peti mati mereka telah dipersiapkan. Bagi bayi yang meninggal sebelum tumbuh gigi, mereka akan dimakamkan di lubang-lubang khusus yang dipahat di batang pohon.

Bagian lain dari tradisi yang benar-benar langka ini adalah anggota keluarga yang masih hidup akan
Loading...
memandikan dan menggantikan pakaian sang jenazah setiap tahun lewat upacara Ma’Nene.

Dan tak berakhir sampai di situ, jenazah kemudian dibawa ke tempat di mana mereka meninggal lalu dibiarkan berjalan kembali ke bukit!

Patung-patung kayu dengan bentuk menyerupai sang jenazah lengkap dengan pakaian dan perhiasan diletakkan di lubang-lubang bukit. Masyarakat Toraja percaya bahwa patung-patung ini akan diisi oleh roh mereka yang telah meninggal supaya tetap bisa menjaga keluarganya.


Sumber: TripCanvas


✍ Sumber Pautan : ☕ Humor, Horor, dan Hiburan

Kredit kepada pemilik laman asal dan sekira berminat untuk meneruskan bacaan sila klik link atau copy paste ke web server : http://ift.tt/2qf4Lb5

(✿◠‿◠)✌ Mukah Pages : Pautan Viral Media Sensasi Tanpa Henti. Memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap detik tanpa henti dari pelbagai sumber. Selamat membaca dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share di media sosial anda!



dengan itu Perkara Negeri Mayat Hidup: Tana Toraja, Sulawesi Selatan

yang semua artikel Negeri Mayat Hidup: Tana Toraja, Sulawesi Selatan Kali ini, diharapkan dapat memberi manfaat kepada anda semua. Okay, jumpa di lain post artikel.

Kini anda membaca artikel Negeri Mayat Hidup: Tana Toraja, Sulawesi Selatan dengan alamat pautan https://timesnewmalaysia.blogspot.com/2017/05/negeri-mayat-hidup-tana-toraja-sulawesi.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Negeri Mayat Hidup: Tana Toraja, Sulawesi Selatan"

Catat Ulasan

Loading...