Loading...
Loading...
- Apa khabar sahabat TIMES NEW MALAYSIA, Dalam artikel yang anda baca kali ini dengan tajuk , kami telah menyediakan dengan baik untuk artikel ini anda membaca dan memuat turun maklumat di dalamnya. mudah-mudahan mengisi jawatan Artikel BOLASEPAK, Artikel NEWS, Artikel PERNIAGAAN, kita menulis ini, anda boleh memahami. Nah, selamat membaca.

Tajuk :
link :

lihat juga


“Kalau betul-betul tak ada duit nk beli beras, apa lagi kami nk makan…sy, isteri dan tiga anak-anak kena mkn jugak, isi perut…daun pun makanan, asalkan ada benda nk mkn utk kami terus bernyawa..”Astagfirullah Lima Tahun lebih Keluarga Miskin Asal Bengkulu iniMakan Daun-Daunan. Allah SWT Berfirman : “Sesungguhnya orang-orang mu’min itu bersaudara kerena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah SWT supaya kamu mendapat rahmat.”(Al-Hujurat : 10).Firman Allah : “Dan tolong-menolong engkau semua atas kebaikan dan ketaqwaan.” (QS. Al-Maidah: 2)Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya” (H.R. Muslim)Haristan (35) dan Kismiati (40), pasangan suami-istri warga Dusun I Desa Lubuk Sini, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, ini terlihat duduk termenung di gubuk rumahnya yang tampak reot. Di benaknya seolah tersirat bagaimana agar bisa hidup layak bersama tiga anaknya seperti warga yang lainnya.Harapan Haristan dan Kismiati merupakan hal yang manusiawi. Sebab, selama ini mereka hidup penuh kesusahan. Bahkan untuk bertahan hidup, pasutri bersama tiga anaknya itu hanya mengonsumsi daun singkong dan kangkung sejak bertahun-tahun lalu.“Kalau tidak ada uang untuk beli beras, terpaksa makan daun singkong dan terkadang kangkung yang diambil dari rawa-rawa saja. Itu kami makan tanpa nasi,” kata Haristan.Perasaan Haristan semakin tersayat melihat istri dan ketiga anaknya juga harus tinggal di gubuk reot yang sewaktu-waktu bisa saja roboh diterjang angin sehingga mengancam keselamatan keluarganya. Sebab, papan yang dijadikan dinding rumah berukuran sekira 5 x 5 meter itu sudah rapuh.Bahkan, atap rumah dari seng yang dihuni keluarga ini banyak sudah berkarat dan bocor. Sehingga jika hujan turun, merekatidak bisa tidur dengan nyenyak dan selalu merasa khawatir.“Bahan rumah saya ini diambil dari bekas pondok saat saya berkebun dulu. Mau beli bahan bangunan yang baru saya tidak ada uang. Jangankan mau beli barang bangunan, makan setiap hari saja saya bersama istri dan tiga anak saya saja susah sekali,” ungkap Haristan dengan nada sedih.Ia berkisah, sebelum bermukim di Dusun I Desa Lubuk Sini, dirinya mendiami areal perkebunan di Desa Lubuk Sini. Namun setelah beberapa lama berdiam di kebun, dirinya tergusur oleh salah satu perusahaan pertambangan di Kabupaten Bengkulu Tengah.“Saya dulu tidak tinggal di sini, tapi di kebun. Waktu tinggal di kebun pun kami masih juga sering makan pucuk ubi karena tidak ada uang untuk membeli beras,” ungkap Haristan.Ini salah satu contoh dari ribuan Bpk HaristanYang sudah diberikan keleluasaanrizqi bersyukurlah dan amalkan hartamu dijalan Allah SWT, toh matipun tidak bawa apa-apa.Mari Kita Doakan Semoga Segera Ada Pertolongan Dari Allah Dan Datangnya Para Dermawan Atau Pejabat Setempat Untuk Membantu Keluarga Miskin Ini, Dan Meringankan Penderitaannya. Aamiin



✍ Sumber Pautan : ☕ KamekMiakSarawak

Kredit kepada pemilik laman asal dan sekira berminat untuk meneruskan bacaan sila klik link atau copy paste ke web server : http://ift.tt/2r4cMlL

(✿◠‿◠)✌ Mukah Pages : Pautan Viral Media Sensasi Tanpa Henti. Memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap detik tanpa henti dari pelbagai sumber. Selamat membaca dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share di media sosial anda!

“Kalau betul-betul tak ada duit nk beli beras, apa lagi kami nk makan…sy, isteri dan tiga anak-anak kena mkn jugak, isi perut…daun pun makanan, asalkan ada benda nk mkn utk kami terus bernyawa..”Astagfirullah Lima Tahun lebih Keluarga Miskin Asal Bengkulu iniMakan Daun-Daunan. Allah SWT Berfirman : “Sesungguhnya orang-orang mu’min itu bersaudara kerena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah SWT supaya kamu mendapat rahmat.”(Al-Hujurat : 10).Firman Allah : “Dan tolong-menolong engkau semua atas kebaikan dan ketaqwaan.” (QS. Al-Maidah: 2)Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya” (H.R. Muslim)Haristan (35) dan Kismiati (40), pasangan suami-istri warga Dusun I Desa Lubuk Sini, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, ini terlihat duduk termenung di gubuk rumahnya yang tampak reot. Di benaknya seolah tersirat bagaimana agar bisa hidup layak bersama tiga anaknya seperti warga yang lainnya.Harapan Haristan dan Kismiati merupakan hal yang manusiawi. Sebab, selama ini mereka hidup penuh kesusahan. Bahkan untuk bertahan hidup, pasutri bersama tiga anaknya itu hanya mengonsumsi daun singkong dan kangkung sejak bertahun-tahun lalu.“Kalau tidak ada uang untuk beli beras, terpaksa makan daun singkong dan terkadang kangkung yang diambil dari rawa-rawa saja. Itu kami makan tanpa nasi,” kata Haristan.Perasaan Haristan semakin tersayat melihat istri dan ketiga anaknya juga harus tinggal di gubuk reot yang sewaktu-waktu bisa saja roboh diterjang angin sehingga mengancam keselamatan keluarganya. Sebab, papan yang dijadikan dinding rumah berukuran sekira 5 x 5 meter itu sudah rapuh.Bahkan, atap rumah dari seng yang dihuni keluarga ini banyak sudah berkarat dan bocor. Sehingga jika hujan turun, merekatidak bisa tidur dengan nyenyak dan selalu merasa khawatir.“Bahan rumah saya ini diambil dari bekas pondok saat saya berkebun dulu. Mau beli bahan bangunan yang baru saya tidak ada uang. Jangankan mau beli barang

Loading...
bangunan, makan setiap hari saja saya bersama istri dan tiga anak saya saja susah sekali,” ungkap Haristan dengan nada sedih.Ia berkisah, sebelum bermukim di Dusun I Desa Lubuk Sini, dirinya mendiami areal perkebunan di Desa Lubuk Sini. Namun setelah beberapa lama berdiam di kebun, dirinya tergusur oleh salah satu perusahaan pertambangan di Kabupaten Bengkulu Tengah.“Saya dulu tidak tinggal di sini, tapi di kebun. Waktu tinggal di kebun pun kami masih juga sering makan pucuk ubi karena tidak ada uang untuk membeli beras,” ungkap Haristan.Ini salah satu contoh dari ribuan Bpk HaristanYang sudah diberikan keleluasaanrizqi bersyukurlah dan amalkan hartamu dijalan Allah SWT, toh matipun tidak bawa apa-apa.Mari Kita Doakan Semoga Segera Ada Pertolongan Dari Allah Dan Datangnya Para Dermawan Atau Pejabat Setempat Untuk Membantu Keluarga Miskin Ini, Dan Meringankan Penderitaannya. Aamiin



✍ Sumber Pautan : ☕ KamekMiakSarawak

Kredit kepada pemilik laman asal dan sekira berminat untuk meneruskan bacaan sila klik link atau copy paste ke web server : http://ift.tt/2r4cMlL

(✿◠‿◠)✌ Mukah Pages : Pautan Viral Media Sensasi Tanpa Henti. Memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap detik tanpa henti dari pelbagai sumber. Selamat membaca dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share di media sosial anda!



dengan itu Perkara

yang semua artikel Kali ini, diharapkan dapat memberi manfaat kepada anda semua. Okay, jumpa di lain post artikel.

Kini anda membaca artikel dengan alamat pautan https://timesnewmalaysia.blogspot.com/2017/05/kalau-betul-betul-tak-ada-duit-nk-beli.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to " "

Catat Ulasan

Loading...