Loading...

Umbar Janji Palsu Trump Kepada Rusia

Loading...
Umbar Janji Palsu Trump Kepada Rusia - Apa khabar sahabat TIMES NEW MALAYSIA, Dalam artikel yang anda baca kali ini dengan tajuk Umbar Janji Palsu Trump Kepada Rusia, kami telah menyediakan dengan baik untuk artikel ini anda membaca dan memuat turun maklumat di dalamnya. mudah-mudahan mengisi jawatan Artikel BOLASEPAK, Artikel NEWS, Artikel PERNIAGAAN, kita menulis ini, anda boleh memahami. Nah, selamat membaca.

Tajuk : Umbar Janji Palsu Trump Kepada Rusia
link : Umbar Janji Palsu Trump Kepada Rusia

lihat juga


Umbar Janji Palsu Trump Kepada Rusia

Merdeka.com – Hubungan Rusia dan Amerika Serikat (AS) sudah renggang sejak berpuluh tahun lalu. Kedua negara berseteru untuk mendapat cap negara nomor satu di dunia. Namun, belakangan hubungan kedua negara tampak mulai mencair setelah Donal Trump memimpin AS dan memuji Presiden Rusia Vladimir Putin.

Saat kampanye pemilihan presiden, Trump kerap mengelu-elukan kepemimpinan Putin. Trum bahkan terkesan menunjukkan dirinya memiliki kedekatan dengan orang nomor satu di Rusia itu.

Trump menganggap Putin sebagai sahabat. Dia menjanjikan di bawah kepemimpinannya, Rusia-Amerika Serikat merupakan negara negara mempunyai hubungan erat, saling mengerti dan mendukung satu sama lain. Sikap orang nomor satu di AS itu langsung direalisasikan.

Usai terpilih menjadi presiden, Trump menunjuk Rex Tillerson, bos perusahaan minyak dan gas ternama, Exxonmobil, dekat dengan Rusia sebagai menteri luar negeri. Hal ini diduga untuk semakin menarik erat persahabatan dengan Rusia. Namun sayangnya, semua itu hanya harapan palsu belaka.

Sebulan menjabat sebagai Presiden Negeri Paman Sam, Trump mulai mengusik ketenangan Rusia dengan ikut campur urusan Rusia dan Ukraina, terutama masalah Krimea. Rusia sensitif dengan masalah tersebut mengaku sedikit kecewa dengan AS.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengaku sangat frustasi dengan perkembangan hubungannya dan Gedung Putih. Di satu sisi memberikan harapan, namun di sisi lain malah menjatuhkan minat tinggi mereka.

Salah satunya, janji Trump saat kampanye akan mendekatkan diri pada Rusia. Hal ini disambut baik bahkan Rusia mengajak AS untuk bergabung dalam diskusi damai untuk Suriah. Sayangnya, hingga saat ini semua tidak terealisasi. Terlebih saat AS mencoba mengusik kembali soal Krimea dan Ukraina.

Bahkan, kata Peskov, pernyataan Trump membuat spekulasi AS akan menjatuhkan sanksi kepada Rusia terkait intervensi di Ukraina. Hal itu malah membuat hubungan semakin menegang. “Rusia tidak akan membahas masalah ini (Ukraina) di agenda pertemuan,” ujar Peskov.

Harapan diberikan AS kepada Rusia nyatanya bukan sekali ini saja. Saat pemerintahan Barack Obama, janji manis Negeri Adi Daya itu pernah dilontarkan. Obama sempat mengajak Putin untuk bertemu empat mata, membicarakan kelanjutan hubungan mereka. Namun, semua sebelum pertemuan dilakukan, tiba-tiba dibatalkan. Pembatalan ini karena menurut AS, Rusia telah memberikan suaka kepada Edward Snowden pada tahun 2013 silam.

Kesal karena diberi harapan palsu, pada tahun 2014, Rusia menjatuhkan sanksi kepada pejabat AS selama konflik Krimea. Perang dingin kedua negara akhirnya terus terjadi hingga masa akhir pemerintahan Barack Obama, tepatnya Desember 2016.

Dituduh melakukan serangan siber, Obama menjatuhkan sanksi dan mengusir 35 diplomat Rusia di AS. Hal ini mendapat kecaman keras dari pemerintahan Putin di Rusia. Mereka mengaku tidak melakukan serangan siber seperti dituduhkan AS.

Dalam jumpa pers, Peskov menyatakan Moskow meragukan efektivitas langkah diambil pemerintahan AS. Itu sekaligus menyatakan bahwa sanksi itu hanya akan merusak hubungan Moskow dengan Washington.

Pengusiran diplomat Rusia tersebut sendiri merupakan sebagian dari serangkaian ‘hukuman’ diberikan pemerintah AS.

Meski demikian, Trump tetap memiliki hubungan cukup nyaman dengan Rusia. Dia mengatakan bahwa isu ‘balas dendam’ itu adalah sebuah distraksi dan tidak ada bukti konklusif mengenai siapa berada di balik serangan siber. Sekali lagi, ini salah satu harapan palsu dilemparkan Trump kepada Rusia. [ang]

>Untuk meneruskan bacaan klik link ini http://ift.tt/2lV1TC2

✍ Sumber : ☕ Siakapkeli


Mukah Pages memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap jam tanpa henti dari pelbagai sumber. Enjoy dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share!

Merdeka.com – Hubungan Rusia dan Amerika Serikat (AS) sudah renggang sejak berpuluh tahun lalu. Kedua negara berseteru untuk mendapat cap negara nomor satu di dunia. Namun, belakangan hubungan kedua negara tampak mulai mencair setelah Donal Trump memimpin AS dan memuji Presiden Rusia Vladimir Putin.

Saat kampanye pemilihan presiden, Trump kerap mengelu-elukan kepemimpinan Putin. Trum bahkan terkesan menunjukkan dirinya memiliki kedekatan dengan orang nomor satu di Rusia itu.

Trump menganggap Putin sebagai sahabat. Dia menjanjikan di bawah kepemimpinannya, Rusia-Amerika Serikat merupakan negara negara mempunyai hubungan erat, saling mengerti dan mendukung satu sama lain. Sikap orang nomor satu di AS itu langsung direalisasikan.

Usai terpilih menjadi presiden, Trump menunjuk Rex Tillerson, bos perusahaan minyak dan gas ternama, Exxonmobil, dekat dengan Rusia sebagai menteri luar negeri. Hal ini diduga untuk semakin menarik erat persahabatan dengan Rusia. Namun sayangnya, semua itu hanya harapan palsu belaka.

Sebulan menjabat sebagai Presiden Negeri Paman Sam, Trump mulai mengusik ketenangan Rusia dengan ikut campur urusan Rusia dan Ukraina, terutama masalah Krimea. Rusia sensitif dengan masalah tersebut mengaku sedikit kecewa dengan AS.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengaku sangat frustasi dengan perkembangan hubungannya dan Gedung Putih. Di satu sisi memberikan harapan, namun di sisi lain malah menjatuhkan minat tinggi mereka.

Salah satunya, janji Trump saat kampanye akan mendekatkan diri pada Rusia. Hal ini disambut baik bahkan Rusia mengajak AS untuk bergabung dalam diskusi damai untuk Suriah. Sayangnya, hingga saat ini semua tidak terealisasi. Terlebih saat AS mencoba mengusik kembali soal Krimea dan Ukraina.

Bahkan, kata Peskov, pernyataan Trump membuat spekulasi AS akan menjatuhkan sanksi kepada Rusia terkait intervensi di Ukraina. Hal itu malah membuat hubungan semakin menegang. “Rusia tidak akan membahas masalah ini (Ukraina) di agenda

Loading...
pertemuan,” ujar Peskov.

Harapan diberikan AS kepada Rusia nyatanya bukan sekali ini saja. Saat pemerintahan Barack Obama, janji manis Negeri Adi Daya itu pernah dilontarkan. Obama sempat mengajak Putin untuk bertemu empat mata, membicarakan kelanjutan hubungan mereka. Namun, semua sebelum pertemuan dilakukan, tiba-tiba dibatalkan. Pembatalan ini karena menurut AS, Rusia telah memberikan suaka kepada Edward Snowden pada tahun 2013 silam.

Kesal karena diberi harapan palsu, pada tahun 2014, Rusia menjatuhkan sanksi kepada pejabat AS selama konflik Krimea. Perang dingin kedua negara akhirnya terus terjadi hingga masa akhir pemerintahan Barack Obama, tepatnya Desember 2016.

Dituduh melakukan serangan siber, Obama menjatuhkan sanksi dan mengusir 35 diplomat Rusia di AS. Hal ini mendapat kecaman keras dari pemerintahan Putin di Rusia. Mereka mengaku tidak melakukan serangan siber seperti dituduhkan AS.

Dalam jumpa pers, Peskov menyatakan Moskow meragukan efektivitas langkah diambil pemerintahan AS. Itu sekaligus menyatakan bahwa sanksi itu hanya akan merusak hubungan Moskow dengan Washington.

Pengusiran diplomat Rusia tersebut sendiri merupakan sebagian dari serangkaian ‘hukuman’ diberikan pemerintah AS.

Meski demikian, Trump tetap memiliki hubungan cukup nyaman dengan Rusia. Dia mengatakan bahwa isu ‘balas dendam’ itu adalah sebuah distraksi dan tidak ada bukti konklusif mengenai siapa berada di balik serangan siber. Sekali lagi, ini salah satu harapan palsu dilemparkan Trump kepada Rusia. [ang]

>Untuk meneruskan bacaan klik link ini http://ift.tt/2lV1TC2

✍ Sumber : ☕ Siakapkeli


Mukah Pages memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap jam tanpa henti dari pelbagai sumber. Enjoy dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share!



dengan itu Perkara Umbar Janji Palsu Trump Kepada Rusia

yang semua artikel Umbar Janji Palsu Trump Kepada Rusia Kali ini, diharapkan dapat memberi manfaat kepada anda semua. Okay, jumpa di lain post artikel.

Kini anda membaca artikel Umbar Janji Palsu Trump Kepada Rusia dengan alamat pautan https://timesnewmalaysia.blogspot.com/2017/03/umbar-janji-palsu-trump-kepada-rusia.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Umbar Janji Palsu Trump Kepada Rusia"

Catat Ulasan

Loading...