Loading...

Rugikan Petani, DPRD Jateng Tolak Eksplorasi Panas Bumi Gunung Lawu

Loading...
Rugikan Petani, DPRD Jateng Tolak Eksplorasi Panas Bumi Gunung Lawu - Apa khabar sahabat TIMES NEW MALAYSIA, Dalam artikel yang anda baca kali ini dengan tajuk Rugikan Petani, DPRD Jateng Tolak Eksplorasi Panas Bumi Gunung Lawu, kami telah menyediakan dengan baik untuk artikel ini anda membaca dan memuat turun maklumat di dalamnya. mudah-mudahan mengisi jawatan Artikel BOLASEPAK, Artikel NEWS, Artikel PERNIAGAAN, kita menulis ini, anda boleh memahami. Nah, selamat membaca.

Tajuk : Rugikan Petani, DPRD Jateng Tolak Eksplorasi Panas Bumi Gunung Lawu
link : Rugikan Petani, DPRD Jateng Tolak Eksplorasi Panas Bumi Gunung Lawu

lihat juga


Rugikan Petani, DPRD Jateng Tolak Eksplorasi Panas Bumi Gunung Lawu

Merdeka.com – Rencana eksplorasi panas bumi (Geothermal) yang akan dilakukan pemerintah di Kawasan Gunung Lawu, perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, terus mendapatkan penolakan. Di Semarang, Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah, Hadi Santoso menolak rencana eksplorasi panas bumi karena berdampak kepada kehidupan petani di lereng Gunung Lawu.

“Kepada petani sayur dan buah yang memiliki potensi yang sangat besar dengan iklim yang mendukung, tentu ini menjadi ancaman. Sementara di sisi lain, program ini kontra produktif dengan program Kementerian Lingkungan Hidup yang pada tahun 2012 sudah membeli lahan di Tlogodringo untuk program kebun botani,” ungkap Hadi Santoso kepada merdeka.com Selasa (14/3).

Kawasan Gunung Lawu harus tetap asri dan lestari. Karena itu dia meminta Pemerintah Pusat menarik rencana eksplorasi panas bumi di Gunung Lawu. Pemerintah pusat seharusnya mendengarkan masukan masyarakat atas penolakan terhadap proyek ini. Jangan sampai penolakan ini dianggap angin lalu.

Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menjelaskan, tak banyak yang mengetahui lokasi yang akan dieksplorasi untuk proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Gunung Lawu Karanganyar. Lokasi tersebut di wilayah barat daya dari Gunung Lawu meliputi beberapa desa di Tawangmangu dan Matesih. Dimana di kawasan tersebut ada pemandian air panas Cumpleng dan Sapta Tirta Pablengan.

Hadi melihat kemungkinan kawasan Pablengan dan Cumpleng bakal dipilih sebagai lokasi pengeboran. Pasalnya pengeboran mencari titik paling pendek atau efisien dari permukaan ke sumber panas bumi (magma). Selain wilayah barat daya Gunung Lawu, juga akan ada kegiatan di hutan Jobolarangan, Gondosuli, Tawangmangu.

Hadi mengungkapkan, Tlogodringo adalah sebuah dusun di Gondosuli, yang lokasinya paling berdekatan dengan hutan Jobolarangan. Mayoritas penduduk Tlogodringo bekerja sebagai petani sayur. Beberapa juga membuka usaha penginapan atau home stay. Wilayah hutan di atas dusun itu merupakan favorit pecinta alam untuk menggelar pendidikan dasar (diksar), camping, atau outbond.

Hadi menuturkan, sedangkan pemandian air panas Sapta Tirta Pablengan adalah objek wisata yang berada di Dusung Kentangan dan Dusun Pablengan, Pablengan Matesih.

“Lokasi objek wisata ini berada di lereng bukit Mondoroko. Letak bukit tersebut di sebelah timur dari mata air panas Pablengan. Lantaran geografisnya yang berupa bukit, sedikit rumah warga di lokasi itu. Permukiman penduduk paling banyak berada di barat mata air,” tuturnya.

Hadi menambahkan, permukiman penduduk juga berada di selatan mata air Pablengan. Jarak antara mata air dengan permukiman penduduk cukup dekat, tak sampai 100 meter.

“Permukiman penduduk yang berada dekat dengan mata air masuk Dukuh Pablengan dan Dukuh Tiroso,” ucapnya. [noe]

>Untuk meneruskan bacaan klik link ini http://ift.tt/2mlD12x

✍ Sumber : ☕ Siakapkeli


Mukah Pages memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap jam tanpa henti dari pelbagai sumber. Enjoy dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share!

Merdeka.com – Rencana eksplorasi panas bumi (Geothermal) yang akan dilakukan pemerintah di Kawasan Gunung Lawu, perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, terus mendapatkan penolakan. Di Semarang, Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah, Hadi Santoso menolak rencana eksplorasi panas bumi karena berdampak kepada kehidupan petani di lereng Gunung Lawu.

“Kepada petani sayur dan buah yang memiliki potensi yang sangat besar dengan iklim yang mendukung, tentu ini menjadi ancaman. Sementara di sisi lain, program ini kontra produktif dengan program Kementerian Lingkungan Hidup yang pada tahun 2012 sudah membeli lahan di Tlogodringo untuk program kebun botani,” ungkap Hadi Santoso kepada merdeka.com Selasa (14/3).

Kawasan Gunung Lawu harus tetap asri dan lestari. Karena itu dia meminta Pemerintah Pusat menarik rencana eksplorasi panas bumi di Gunung Lawu. Pemerintah pusat seharusnya mendengarkan masukan masyarakat atas penolakan terhadap proyek ini. Jangan sampai penolakan ini dianggap angin lalu.

Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menjelaskan, tak banyak yang mengetahui lokasi yang akan dieksplorasi untuk proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Gunung Lawu Karanganyar. Lokasi tersebut di wilayah barat daya dari Gunung Lawu meliputi beberapa desa di Tawangmangu dan Matesih. Dimana di kawasan tersebut ada pemandian air panas Cumpleng dan Sapta Tirta Pablengan.

Hadi melihat kemungkinan kawasan Pablengan dan Cumpleng bakal dipilih sebagai lokasi pengeboran. Pasalnya pengeboran mencari titik paling pendek atau efisien dari permukaan ke sumber panas bumi (magma). Selain wilayah barat daya Gunung Lawu, juga akan ada

Loading...
kegiatan di hutan Jobolarangan, Gondosuli, Tawangmangu.

Hadi mengungkapkan, Tlogodringo adalah sebuah dusun di Gondosuli, yang lokasinya paling berdekatan dengan hutan Jobolarangan. Mayoritas penduduk Tlogodringo bekerja sebagai petani sayur. Beberapa juga membuka usaha penginapan atau home stay. Wilayah hutan di atas dusun itu merupakan favorit pecinta alam untuk menggelar pendidikan dasar (diksar), camping, atau outbond.

Hadi menuturkan, sedangkan pemandian air panas Sapta Tirta Pablengan adalah objek wisata yang berada di Dusung Kentangan dan Dusun Pablengan, Pablengan Matesih.

“Lokasi objek wisata ini berada di lereng bukit Mondoroko. Letak bukit tersebut di sebelah timur dari mata air panas Pablengan. Lantaran geografisnya yang berupa bukit, sedikit rumah warga di lokasi itu. Permukiman penduduk paling banyak berada di barat mata air,” tuturnya.

Hadi menambahkan, permukiman penduduk juga berada di selatan mata air Pablengan. Jarak antara mata air dengan permukiman penduduk cukup dekat, tak sampai 100 meter.

“Permukiman penduduk yang berada dekat dengan mata air masuk Dukuh Pablengan dan Dukuh Tiroso,” ucapnya. [noe]

>Untuk meneruskan bacaan klik link ini http://ift.tt/2mlD12x

✍ Sumber : ☕ Siakapkeli


Mukah Pages memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap jam tanpa henti dari pelbagai sumber. Enjoy dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share!



dengan itu Perkara Rugikan Petani, DPRD Jateng Tolak Eksplorasi Panas Bumi Gunung Lawu

yang semua artikel Rugikan Petani, DPRD Jateng Tolak Eksplorasi Panas Bumi Gunung Lawu Kali ini, diharapkan dapat memberi manfaat kepada anda semua. Okay, jumpa di lain post artikel.

Kini anda membaca artikel Rugikan Petani, DPRD Jateng Tolak Eksplorasi Panas Bumi Gunung Lawu dengan alamat pautan https://timesnewmalaysia.blogspot.com/2017/03/rugikan-petani-dprd-jateng-tolak.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Rugikan Petani, DPRD Jateng Tolak Eksplorasi Panas Bumi Gunung Lawu"

Catat Ulasan

Loading...