Loading...

Pelajar Yogyakarta Tak Aman Keluar Malam

Loading...
Pelajar Yogyakarta Tak Aman Keluar Malam - Apa khabar sahabat TIMES NEW MALAYSIA, Dalam artikel yang anda baca kali ini dengan tajuk Pelajar Yogyakarta Tak Aman Keluar Malam, kami telah menyediakan dengan baik untuk artikel ini anda membaca dan memuat turun maklumat di dalamnya. mudah-mudahan mengisi jawatan Artikel BOLASEPAK, Artikel NEWS, Artikel PERNIAGAAN, kita menulis ini, anda boleh memahami. Nah, selamat membaca.

Tajuk : Pelajar Yogyakarta Tak Aman Keluar Malam
link : Pelajar Yogyakarta Tak Aman Keluar Malam

lihat juga


Pelajar Yogyakarta Tak Aman Keluar Malam

Merdeka.com – Dalam sepekan, penyerangan orang tak dikenal menyasar pelajar sekolah di Yogyakarta. Pelaku selalu beraksi di waktu dini hari. Hingga saat ini, setidaknya ada tiga kasus penyerangan yang terjadi dan satu sudah berhasil diungkap polisi.

Di kejadian Minggu (12/3), dua pelajar Dimas Didan Nur Aji (18) dan satu orang lagi ditemukan terkapar tak berdaya di depan Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, Depok, Sleman.

Kapolsek Depok Barat Kompol Sukirin Hariyanto menceritakan, anggotanya menemukan kedua korban di pinggir jalan, Minggu dini hari. Dimas merupakan warga Kecamatan Ngempak, Sleman. Sedangkan satu korban lagi belum diketahui identitasnya.

“Dia (Dimas) mengalami luka-luka di sejumlah anggota tubuh. Kemungkinan terbentur aspal jalan. Sedangkan satu orang lagi yang ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri. Korban dibawa ke RSUP TNI AU Hardjolukito Yogyakarta,” kata Sukirin, Senin (13/3).

Korban yang tak sadarkan diri mengalami luka di bagian wajah. Hingga saat ini, korban masih dalam penanganan RSUP TNI AU Hardjolukito.

“Selain menemukan kedua orang itu, petugas juga menemukan senjata tajam. Senjata tajam berupa mandau. Senjata itu ditemukan di salah satu baju kedua bocah itu,” ungkap Sukirin.

Sukirin menambahkan bahwa pihaknya masih terus melakukan menyelidikan untuk mengungkap kejadian tersebut. Termasuk adanya kemungkinan kedua pelajar yang ditemukan terkapar itu ada keterkaitan atau tidak dengan tewasnya seorang pelajar lainnya di dekat Kantor Wali Kota Yogyakarta.

“Bisa saja ada keterkaitan dengan aksi kekerasan di Yogyakarta sebelumnya. Kemungkinan mereka dikejar, lalu dipepet dan ditendang sehingga jatuh di jalan,” urai Sukirin.

Sukirin memaparkan bahwa polisi sudah mendapat sejumlah ciri-ciri yang diduga menjadi pelaku. Menurut Sukirin, pelaku menggunakan sepeda motor dengan berboncengan.

Di waktu yang hampir bersamaan namun berbeda lokasi, Ilham Bayu Fajar, pelajar SMP ditusuk sekelompok orang tak dikenal. Peristiwa itu terjadi saat Ilham yang baru saja selesai main biliar melintas di seputaran kawasan Kantor Wali Kota Yogyakarta.

Tusukan itu mengenai dada kanan Ilham. Sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit, Minggu siang pukul 12.45 WIB nyawa pelajar berusia 15 tahun ini tak bisa diselamatkan.

Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Akbar Bantilan mengatakan, saat kejadian korban sedang berboncengan dengan kakaknya. Tiba-tiba mereka dikejar oleh sekelompok orang dan dikejar.

“Saat berpapasan tidak ada masalah. Tidak ada cekcok. Tiba-tiba saja langsung dikejar dan diserang. Pelaku penyerangan berjumlah lebih dari satu. Mereka mengendarai sekitar 10 sepeda motor,” ujar Akbar.

Polisi masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap kasus kekerasan jalanan tersebut. Beberapa saksi baik teman korban, kakak korban maupun warga masyarakat yang ada di sekitar lokasi telah dimintai keterangan.

“Kami juga memeriksa rekaman CCTV yang berada di sekitar Jalan Kenari, Kota Yogyakarta. Kami fokus untuk menyelesaikan kasus ini. Kami bekerja keras supaya bisa segera terungkap,” terang Akbar.

Kasus ketiga dialami dua pelajar SMK yaitu Yoga Agung (15), warga Ngampilan, Yogyakarta dan Alif Febri (19) warga Kotagede, Yogyakarta. Kedua korban mengalami luka bacok setelah dicegat oleh empat pelajar di daerah Gedongkuning, Kotagede, Yogyakarta.

Akibat pembacokan itu, Yoga mengalami luka di pinggang kiri. Sedangkan Alif mengalami luka sayatan di pipi sebelah kiri. Keduanya pun langsung dilarikan warga ke rumah sakit di daerah Kotagede.

Mendapat laporan terjadinya aksi klitih, petugas Kepolisian pun segera menindaklanjuti dan melakukan pengejaran pelaku. Tak sampai 24 jam usai kejadian, polisi berhasil meringkus dua dari empat pelaku klitih tersebut.

Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Tommy Wibisono mengatakan bahwa dua pelaku yang tertangkap berinisial R dan D yang masih berstatus pelajar kelas 1 di salah satu SMA swasta di Yogyakarta.

“Keduanya berperan sebagai joki atau pengemudi motor. Sedangkan dua pelaku pembacokan masih buron dan terus kita kejar,” ujar Tommy, Jumat (3/3).

Tommy menjelaskan bahwa bersama dengan tertangkapnya dua pelaku, petugas Kepolisian juga berhasil menyita barang bukti berupa celurit yang digunakan untuk melukai korban. Celurit itu, lanjut Tommy sempat dibuang pelaku ke kuburan seusai digunakan untuk membacok dua orang korbannya.

“Dari pemeriksaan awal, antara pelaku dengan korbannya tidak saling mengenal. Pelaku walau pun berusia di bawah umur tetap akan kita hukum dengan tegas. Kita akan gunakan undang-undang darurat yang ancaman hukumannya maksimal 9 tahun,” pungkas Tommy. [cob]

>Untuk meneruskan bacaan klik link ini http://ift.tt/2mG1eDh

✍ Sumber : ☕ Siakapkeli


Mukah Pages memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap jam tanpa henti dari pelbagai sumber. Enjoy dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share!

Loading...

Merdeka.com – Dalam sepekan, penyerangan orang tak dikenal menyasar pelajar sekolah di Yogyakarta. Pelaku selalu beraksi di waktu dini hari. Hingga saat ini, setidaknya ada tiga kasus penyerangan yang terjadi dan satu sudah berhasil diungkap polisi.

Di kejadian Minggu (12/3), dua pelajar Dimas Didan Nur Aji (18) dan satu orang lagi ditemukan terkapar tak berdaya di depan Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, Depok, Sleman.

Kapolsek Depok Barat Kompol Sukirin Hariyanto menceritakan, anggotanya menemukan kedua korban di pinggir jalan, Minggu dini hari. Dimas merupakan warga Kecamatan Ngempak, Sleman. Sedangkan satu korban lagi belum diketahui identitasnya.

“Dia (Dimas) mengalami luka-luka di sejumlah anggota tubuh. Kemungkinan terbentur aspal jalan. Sedangkan satu orang lagi yang ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri. Korban dibawa ke RSUP TNI AU Hardjolukito Yogyakarta,” kata Sukirin, Senin (13/3).

Korban yang tak sadarkan diri mengalami luka di bagian wajah. Hingga saat ini, korban masih dalam penanganan RSUP TNI AU Hardjolukito.

“Selain menemukan kedua orang itu, petugas juga menemukan senjata tajam. Senjata tajam berupa mandau. Senjata itu ditemukan di salah satu baju kedua bocah itu,” ungkap Sukirin.

Sukirin menambahkan bahwa pihaknya masih terus melakukan menyelidikan untuk mengungkap kejadian tersebut. Termasuk adanya kemungkinan kedua pelajar yang ditemukan terkapar itu ada keterkaitan atau tidak dengan tewasnya seorang pelajar lainnya di dekat Kantor Wali Kota Yogyakarta.

“Bisa saja ada keterkaitan dengan aksi kekerasan di Yogyakarta sebelumnya. Kemungkinan mereka dikejar, lalu dipepet dan ditendang sehingga jatuh di jalan,” urai Sukirin.

Sukirin memaparkan bahwa polisi sudah mendapat sejumlah ciri-ciri yang diduga menjadi pelaku. Menurut Sukirin, pelaku menggunakan sepeda motor dengan berboncengan.

Di waktu yang hampir bersamaan namun berbeda lokasi, Ilham Bayu Fajar, pelajar SMP ditusuk sekelompok orang tak dikenal. Peristiwa itu terjadi saat Ilham yang baru saja selesai main biliar melintas di seputaran kawasan Kantor Wali Kota Yogyakarta.

Tusukan itu mengenai dada kanan Ilham. Sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit, Minggu siang pukul 12.45 WIB nyawa pelajar berusia 15 tahun ini tak bisa diselamatkan.

Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Akbar Bantilan mengatakan, saat kejadian korban sedang berboncengan dengan kakaknya. Tiba-tiba mereka dikejar oleh sekelompok orang dan dikejar.

“Saat berpapasan tidak ada masalah. Tidak ada cekcok. Tiba-tiba saja langsung dikejar dan diserang. Pelaku penyerangan berjumlah lebih dari satu. Mereka mengendarai sekitar 10 sepeda motor,” ujar Akbar.

Polisi masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap kasus kekerasan jalanan tersebut. Beberapa saksi baik teman korban, kakak korban maupun warga masyarakat yang ada di sekitar lokasi telah dimintai keterangan.

“Kami juga memeriksa rekaman CCTV yang berada di sekitar Jalan Kenari, Kota Yogyakarta. Kami fokus untuk menyelesaikan kasus ini. Kami bekerja keras supaya bisa segera terungkap,” terang Akbar.

Kasus ketiga dialami dua pelajar SMK yaitu Yoga Agung (15), warga Ngampilan, Yogyakarta dan Alif Febri (19) warga Kotagede, Yogyakarta. Kedua korban mengalami luka bacok setelah dicegat oleh empat pelajar di daerah Gedongkuning, Kotagede, Yogyakarta.

Akibat pembacokan itu, Yoga mengalami luka di pinggang kiri. Sedangkan Alif mengalami luka sayatan di pipi sebelah kiri. Keduanya pun langsung dilarikan warga ke rumah sakit di daerah Kotagede.

Mendapat laporan terjadinya aksi klitih, petugas Kepolisian pun segera menindaklanjuti dan melakukan pengejaran pelaku. Tak sampai 24 jam usai kejadian, polisi berhasil meringkus dua dari empat pelaku klitih tersebut.

Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Tommy Wibisono mengatakan bahwa dua pelaku yang tertangkap berinisial R dan D yang masih berstatus pelajar kelas 1 di salah satu SMA swasta di Yogyakarta.

“Keduanya berperan sebagai joki atau pengemudi motor. Sedangkan dua pelaku pembacokan masih buron dan terus kita kejar,” ujar Tommy, Jumat (3/3).

Tommy menjelaskan bahwa bersama dengan tertangkapnya dua pelaku, petugas Kepolisian juga berhasil menyita barang bukti berupa celurit yang digunakan untuk melukai korban. Celurit itu, lanjut Tommy sempat dibuang pelaku ke kuburan seusai digunakan untuk membacok dua orang korbannya.

“Dari pemeriksaan awal, antara pelaku dengan korbannya tidak saling mengenal. Pelaku walau pun berusia di bawah umur tetap akan kita hukum dengan tegas. Kita akan gunakan undang-undang darurat yang ancaman hukumannya maksimal 9 tahun,” pungkas Tommy. [cob]

>Untuk meneruskan bacaan klik link ini http://ift.tt/2mG1eDh

✍ Sumber : ☕ Siakapkeli


Mukah Pages memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap jam tanpa henti dari pelbagai sumber. Enjoy dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share!



dengan itu Perkara Pelajar Yogyakarta Tak Aman Keluar Malam

yang semua artikel Pelajar Yogyakarta Tak Aman Keluar Malam Kali ini, diharapkan dapat memberi manfaat kepada anda semua. Okay, jumpa di lain post artikel.

Kini anda membaca artikel Pelajar Yogyakarta Tak Aman Keluar Malam dengan alamat pautan https://timesnewmalaysia.blogspot.com/2017/03/pelajar-yogyakarta-tak-aman-keluar-malam.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pelajar Yogyakarta Tak Aman Keluar Malam"

Catat Ulasan

Loading...