Loading...

Haji Lulung Tepati Janji, Tak Sedikitpun Minat Pada Ahok

Loading...
Haji Lulung Tepati Janji, Tak Sedikitpun Minat Pada Ahok - Apa khabar sahabat TIMES NEW MALAYSIA, Dalam artikel yang anda baca kali ini dengan tajuk Haji Lulung Tepati Janji, Tak Sedikitpun Minat Pada Ahok, kami telah menyediakan dengan baik untuk artikel ini anda membaca dan memuat turun maklumat di dalamnya. mudah-mudahan mengisi jawatan Artikel BOLASEPAK, Artikel NEWS, Artikel PERNIAGAAN, kita menulis ini, anda boleh memahami. Nah, selamat membaca.

Tajuk : Haji Lulung Tepati Janji, Tak Sedikitpun Minat Pada Ahok
link : Haji Lulung Tepati Janji, Tak Sedikitpun Minat Pada Ahok

lihat juga


Haji Lulung Tepati Janji, Tak Sedikitpun Minat Pada Ahok

Merdeka.com – Abraham Lunggana atau biasa disapa Haji Lulung konsisten dan menepati janji untuk tidak mendukung pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama – Djarot Saiful Hidayat ( Ahok-Djarot) di Pilgub DKI Jakarta. Haji lulung tak sedikitpun memiliki minat untuk mendukung Ahok-Djarot.

Konsistensi Haji Lulung ini terlihat sejak putaran pertama Pilgub DKI Jakarta. Kala itu, Lulung mendukung pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono- Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PKB, PAN dan PPP Kubu Romahurmuziy. Saat itu, sikap politik PPP Kubu Djan Faridz mendukung Ahok-Djarot.

Usai pasangan Agus-Sylvi terpental di putaran pertama, Lulung tetap konsisten tidak memiliki minat sedikitpun untuk mendukung Ahok-Djarot. Meskipun dirinya harus menanggung resiko dipecat dari jabatannya sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta karena mendukung pasangan Anies BaswedanSandiaga Uno (Anies-Sandi).

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Jakarta Djan Faridz resmi memecat Haji Lulung. Keputusan ini diambil karena Haji Lulung dianggap tidak patuh pada keputusan partai yang mendukung Ahok-Djarot.

“Mulai hari ini DPP secara resmi memecat haji Lulung berserta rombongannya di DPRD DKI,” kata Djan Faridz, Jakarta, Senin (13/3).

Dia menambahkan, Lulung sudah diberikan surat peringatan sampai tiga kali. Yang membuat langkah tegas harus diambil Djan, setelah Lulung, menyatakan dukungan pada pasangan calon Anies-Sandiaga.

“Haji Lulung sudah kami beri surat peringatan 1, 2, dan 3 sebelumnya. Puncaknya dia mendeklarasikan dukungan pasangan cagub lain yang berbeda dari keputusan DPP, yakni dukung Ahok-Djarot,” jelasnya.

Perseteruan atau ketidakcocokan Lulung dengan Ahok bukan hal yang baru. Saat proses pencalonan, Lulung bersedia potong kuping jika Ahok maju sebagai Calon Gubernur DKI jakarta melalui jalur independen. Tetapi pada akhirnya, Ahok maju melalui partai politik.

“Itu soal BPK dan Ahok maju dari jalur independen,” kata Lulung saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (16/2).

Tak hanya itu, perseteruan Lulung dengan Ahok juga mencuat saat kasus Rumah Sakit Sumber Waras. Soal audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait RS Sumber Waras memang sempat ramai. Ahok menuding hasil audit investigasi ngaco. Atas ucapan itu Lulung menantang Ahok membawa ke jalur hukum.

Bukan tanpa sebab Haji Lulung ogah mendukung Ahok-Djarot di Pilgub DKI Jakarta dan bersedia dipecat PPP Djan Faridz. Lulung mengatakan, alasan DPW PPP mendukung Anies-Sandi karena PPP adalah partai yang berazaskan Islam, sehingga mendukung pasangan calon yang beragama Islam.

“Alasan yang paling mendasar adalah partai PPP adalah berazas Islam,” ungkap Lulung dalam konferensi pers di kantor DPW PPP, Minggu, (12/03).

Menurut dia, dukungan ini hasil musyawarah kerja wilayah. Dalam musyawarah itu Lulung memutuskan memberikan dukungannya ke Anies-Sandi.

Lulung mengatakan dukungan ini hasil dari perjuangan masyarakat. Dukungan ini dibuktikan dengan 10 kursi DPRD dan 3 kuris DPR yang didapat.

“Tidak mendukung Anies-Sandi sama saja kami mengkhianati dan tidak menghormati apa yang sudah diberikan amal itu kepada kami,” imbuh Lulung.

Terkait berapa suara yang ditargetkan Lulung, dirinya menjelaskan jika hasil polling tidak bisa memberi kepastian. Namun, Lulung meyakini dengan suara yang diperoleh Anies-Sandi di putaran pertama, jika ditambah suara dari Agus-Silvy, maka Lulung yakin akan menang.

“Kalau margin error 2 persen, itu 15 persen nya pasti pasti ke Anies-Sandi. Jadi saya katakan Insya Allah, Allah Ridho Anies akan menjadi gubernur baru,” tegasnya.

Lulung tidak masalah dengan keputusan partainya yang mendepak dirinya. Dia mengaku pemecatan tersebut sebenarnya sudah lama diprediksinya. Bahkan, dia telah meminta berulang kali agar dirinya dikeluarkan dari partai berlambang Kabah tersebut.

“Kalau dipecat kalau saya sudah lama minta dipecat (dari PPP kubu Djan Faridz). Sudah lama dipecat oleh Romi, sudah lama minta dipecat sama Djan Faridz. Djan Faridz bilang sudah jangan deh nanti aja. Nanti nunggu saya ke yang lain,” katanya.

Dia mengungkapkan, semenjak awal memang tidak bisa sejalan dengan keputusan partai untuk mendukung calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama. Keputusan untuk berbeda pendapat itu karena Lulung mendapatkan dukungan dari masyarakat.

“Saya tidak bisa mengikuti keputusan partai dan saya bilang, saya menghormati keputusan partai itu. Kalau saya tidak menjalankan keputusan partai, karena saya membela umat di Jakarta. Karena ada umat suaranya hampir satu juta memilih PPP, makanya PPP pada tahun 2014 itu mendapat suara 10 kursi DPRD DKI dan tiga DPR RI. Salah saya ngebela umat? Orang umat bela kita masa kita enggak konsisten bela umat,” tegasnya.

Meski demikian, Lulung mengaku hubungannya dengan Djan Faridz masih berjalan baik karena masih melakukan silahturahmi. Walaupun begitu, dia mengaku masih tetap istiqomah karena dirinya dibesarkan oleh PPP.

“Saya tidak akan dipecat oleh umat, maka saya akan bersama-sama umat memenangkan Anies. Saya dibesarkan oleh PPP. Loyal dong ini persoalan umat yang pecat kan masa baktinya cuma 5 tahun, umat sampai mati,” tutupnya. [msh]

>Untuk meneruskan bacaan klik link ini http://ift.tt/2mTQku5

✍ Sumber : ☕ Siakapkeli


Mukah Pages memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap jam tanpa henti dari pelbagai sumber. Enjoy dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share!

Loading...

Merdeka.com – Abraham Lunggana atau biasa disapa Haji Lulung konsisten dan menepati janji untuk tidak mendukung pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama – Djarot Saiful Hidayat ( Ahok-Djarot) di Pilgub DKI Jakarta. Haji lulung tak sedikitpun memiliki minat untuk mendukung Ahok-Djarot.

Konsistensi Haji Lulung ini terlihat sejak putaran pertama Pilgub DKI Jakarta. Kala itu, Lulung mendukung pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono- Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PKB, PAN dan PPP Kubu Romahurmuziy. Saat itu, sikap politik PPP Kubu Djan Faridz mendukung Ahok-Djarot.

Usai pasangan Agus-Sylvi terpental di putaran pertama, Lulung tetap konsisten tidak memiliki minat sedikitpun untuk mendukung Ahok-Djarot. Meskipun dirinya harus menanggung resiko dipecat dari jabatannya sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta karena mendukung pasangan Anies BaswedanSandiaga Uno (Anies-Sandi).

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Jakarta Djan Faridz resmi memecat Haji Lulung. Keputusan ini diambil karena Haji Lulung dianggap tidak patuh pada keputusan partai yang mendukung Ahok-Djarot.

“Mulai hari ini DPP secara resmi memecat haji Lulung berserta rombongannya di DPRD DKI,” kata Djan Faridz, Jakarta, Senin (13/3).

Dia menambahkan, Lulung sudah diberikan surat peringatan sampai tiga kali. Yang membuat langkah tegas harus diambil Djan, setelah Lulung, menyatakan dukungan pada pasangan calon Anies-Sandiaga.

“Haji Lulung sudah kami beri surat peringatan 1, 2, dan 3 sebelumnya. Puncaknya dia mendeklarasikan dukungan pasangan cagub lain yang berbeda dari keputusan DPP, yakni dukung Ahok-Djarot,” jelasnya.

Perseteruan atau ketidakcocokan Lulung dengan Ahok bukan hal yang baru. Saat proses pencalonan, Lulung bersedia potong kuping jika Ahok maju sebagai Calon Gubernur DKI jakarta melalui jalur independen. Tetapi pada akhirnya, Ahok maju melalui partai politik.

“Itu soal BPK dan Ahok maju dari jalur independen,” kata Lulung saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (16/2).

Tak hanya itu, perseteruan Lulung dengan Ahok juga mencuat saat kasus Rumah Sakit Sumber Waras. Soal audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait RS Sumber Waras memang sempat ramai. Ahok menuding hasil audit investigasi ngaco. Atas ucapan itu Lulung menantang Ahok membawa ke jalur hukum.

Bukan tanpa sebab Haji Lulung ogah mendukung Ahok-Djarot di Pilgub DKI Jakarta dan bersedia dipecat PPP Djan Faridz. Lulung mengatakan, alasan DPW PPP mendukung Anies-Sandi karena PPP adalah partai yang berazaskan Islam, sehingga mendukung pasangan calon yang beragama Islam.

“Alasan yang paling mendasar adalah partai PPP adalah berazas Islam,” ungkap Lulung dalam konferensi pers di kantor DPW PPP, Minggu, (12/03).

Menurut dia, dukungan ini hasil musyawarah kerja wilayah. Dalam musyawarah itu Lulung memutuskan memberikan dukungannya ke Anies-Sandi.

Lulung mengatakan dukungan ini hasil dari perjuangan masyarakat. Dukungan ini dibuktikan dengan 10 kursi DPRD dan 3 kuris DPR yang didapat.

“Tidak mendukung Anies-Sandi sama saja kami mengkhianati dan tidak menghormati apa yang sudah diberikan amal itu kepada kami,” imbuh Lulung.

Terkait berapa suara yang ditargetkan Lulung, dirinya menjelaskan jika hasil polling tidak bisa memberi kepastian. Namun, Lulung meyakini dengan suara yang diperoleh Anies-Sandi di putaran pertama, jika ditambah suara dari Agus-Silvy, maka Lulung yakin akan menang.

“Kalau margin error 2 persen, itu 15 persen nya pasti pasti ke Anies-Sandi. Jadi saya katakan Insya Allah, Allah Ridho Anies akan menjadi gubernur baru,” tegasnya.

Lulung tidak masalah dengan keputusan partainya yang mendepak dirinya. Dia mengaku pemecatan tersebut sebenarnya sudah lama diprediksinya. Bahkan, dia telah meminta berulang kali agar dirinya dikeluarkan dari partai berlambang Kabah tersebut.

“Kalau dipecat kalau saya sudah lama minta dipecat (dari PPP kubu Djan Faridz). Sudah lama dipecat oleh Romi, sudah lama minta dipecat sama Djan Faridz. Djan Faridz bilang sudah jangan deh nanti aja. Nanti nunggu saya ke yang lain,” katanya.

Dia mengungkapkan, semenjak awal memang tidak bisa sejalan dengan keputusan partai untuk mendukung calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama. Keputusan untuk berbeda pendapat itu karena Lulung mendapatkan dukungan dari masyarakat.

“Saya tidak bisa mengikuti keputusan partai dan saya bilang, saya menghormati keputusan partai itu. Kalau saya tidak menjalankan keputusan partai, karena saya membela umat di Jakarta. Karena ada umat suaranya hampir satu juta memilih PPP, makanya PPP pada tahun 2014 itu mendapat suara 10 kursi DPRD DKI dan tiga DPR RI. Salah saya ngebela umat? Orang umat bela kita masa kita enggak konsisten bela umat,” tegasnya.

Meski demikian, Lulung mengaku hubungannya dengan Djan Faridz masih berjalan baik karena masih melakukan silahturahmi. Walaupun begitu, dia mengaku masih tetap istiqomah karena dirinya dibesarkan oleh PPP.

“Saya tidak akan dipecat oleh umat, maka saya akan bersama-sama umat memenangkan Anies. Saya dibesarkan oleh PPP. Loyal dong ini persoalan umat yang pecat kan masa baktinya cuma 5 tahun, umat sampai mati,” tutupnya. [msh]

>Untuk meneruskan bacaan klik link ini http://ift.tt/2mTQku5

✍ Sumber : ☕ Siakapkeli


Mukah Pages memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap jam tanpa henti dari pelbagai sumber. Enjoy dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share!



dengan itu Perkara Haji Lulung Tepati Janji, Tak Sedikitpun Minat Pada Ahok

yang semua artikel Haji Lulung Tepati Janji, Tak Sedikitpun Minat Pada Ahok Kali ini, diharapkan dapat memberi manfaat kepada anda semua. Okay, jumpa di lain post artikel.

Kini anda membaca artikel Haji Lulung Tepati Janji, Tak Sedikitpun Minat Pada Ahok dengan alamat pautan https://timesnewmalaysia.blogspot.com/2017/03/haji-lulung-tepati-janji-tak-sedikitpun.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Haji Lulung Tepati Janji, Tak Sedikitpun Minat Pada Ahok"

Catat Ulasan

Loading...