Loading...

GP Ansor Akan Salati Jenazah Ditolak Akibat Beda Pilihan Politik

Loading...
GP Ansor Akan Salati Jenazah Ditolak Akibat Beda Pilihan Politik - Apa khabar sahabat TIMES NEW MALAYSIA, Dalam artikel yang anda baca kali ini dengan tajuk GP Ansor Akan Salati Jenazah Ditolak Akibat Beda Pilihan Politik, kami telah menyediakan dengan baik untuk artikel ini anda membaca dan memuat turun maklumat di dalamnya. mudah-mudahan mengisi jawatan Artikel BOLASEPAK, Artikel NEWS, Artikel PERNIAGAAN, kita menulis ini, anda boleh memahami. Nah, selamat membaca.

Tajuk : GP Ansor Akan Salati Jenazah Ditolak Akibat Beda Pilihan Politik
link : GP Ansor Akan Salati Jenazah Ditolak Akibat Beda Pilihan Politik

lihat juga


GP Ansor Akan Salati Jenazah Ditolak Akibat Beda Pilihan Politik

Merdeka.com – Gerakan Pemuda (GP) Ansor menilai tidak elok menggunakan agama demi kepentingan politik, terlebih dengan mengorbankan umat. Seperti menolak menyalatkan jenazah karena beda pilihan politik.

“Kan ini sudah keterlaluan menggunakan agama,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas usai membuka Bahtsul Masail Kiai Muda di Kantor PP GP Ansor di Jakarta, Sabtu (11/3). Seperti dilansir Antara.

Padahal, lanjut dia, dalam Islam, menyalatkan jenazah seorang Muslim itu termasuk wajib meski bukan individual atau dalam istilah agama ‘fardhu kifayah’.

“Kalau orang disuruh meninggalkan kewajiban ini dosa siapa? Kan tidak boleh begitu,” kata putra almarhum KH Cholil Bisri (kakak kandung KH Mustofa Bisri atau Gus Mus) ini.

Dia berharap wacana tidak menyalatkan jenazah seorang Muslim karena beda pilihan politik tidak benar-benar dilakukan.

Kalaupun hal itu dilakukan, Yaqut memerintahkan kader Ansor untuk merawat jenazah yang ditolak atau ditelantarkan masyarakat setempat.

“Kalau ada warga Muslim yang meninggal dan tidak diurus jenazahnya karena perbedaan politik, saya perintahkan kepada sahabat-sahabat Ansor untuk merawat jenazah itu. Baik untuk menyalatkan, mengafani, menguburkan, bahkan menahlilkan selama 40 hari,” ujar Yaqut.

Sementara itu, acara Bahtsul Masail Kiai Muda bertema ‘Kepemimpinan Non-Muslim dalam Pandangan Islam’ yang digagas GP Ansor diikuti sekitar 100 kiai muda dari berbagai pesantren di Indonesia.

Narasumber yang hadir adalah Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Penasihat GP Ansor Dr KH As’ad Said Ali dengan perumus KH Abdul Ghofur Maimoen Zubair.

“Kepemimpinan yang kita anut itu pemimpin yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Kita tak pandang suku, ras, dan seterusnya, tapi bagaimana calon seorang pemimpin yang mampu memberikan kemaslahatan bagi umat,” katanya. [ded]

>Untuk meneruskan bacaan klik link ini http://ift.tt/2mdjHDz

✍ Sumber : ☕ Siakapkeli


Mukah Pages memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap jam tanpa henti dari pelbagai sumber. Enjoy dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share!

Merdeka.com – Gerakan Pemuda (GP) Ansor menilai tidak elok menggunakan agama demi kepentingan politik, terlebih dengan mengorbankan umat. Seperti menolak menyalatkan jenazah karena beda pilihan politik.

“Kan ini sudah keterlaluan menggunakan agama,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas usai membuka Bahtsul Masail Kiai Muda di Kantor PP GP Ansor di Jakarta, Sabtu (11/3). Seperti dilansir Antara.

Padahal, lanjut dia, dalam Islam, menyalatkan jenazah seorang Muslim itu termasuk wajib meski bukan individual atau dalam istilah agama ‘fardhu kifayah’.

“Kalau orang disuruh meninggalkan kewajiban ini dosa siapa? Kan tidak boleh begitu,” kata putra almarhum KH Cholil Bisri (kakak kandung KH Mustofa Bisri atau Gus Mus) ini.

Dia berharap wacana tidak menyalatkan jenazah seorang Muslim karena beda pilihan politik tidak benar-benar dilakukan.

Kalaupun hal itu dilakukan, Yaqut memerintahkan kader Ansor untuk merawat jenazah yang ditolak atau ditelantarkan masyarakat setempat.

“Kalau ada warga Muslim yang meninggal dan tidak diurus jenazahnya karena perbedaan politik, saya perintahkan kepada sahabat-sahabat Ansor untuk merawat

Loading...
jenazah itu. Baik untuk menyalatkan, mengafani, menguburkan, bahkan menahlilkan selama 40 hari,” ujar Yaqut.

Sementara itu, acara Bahtsul Masail Kiai Muda bertema ‘Kepemimpinan Non-Muslim dalam Pandangan Islam’ yang digagas GP Ansor diikuti sekitar 100 kiai muda dari berbagai pesantren di Indonesia.

Narasumber yang hadir adalah Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Penasihat GP Ansor Dr KH As’ad Said Ali dengan perumus KH Abdul Ghofur Maimoen Zubair.

“Kepemimpinan yang kita anut itu pemimpin yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Kita tak pandang suku, ras, dan seterusnya, tapi bagaimana calon seorang pemimpin yang mampu memberikan kemaslahatan bagi umat,” katanya. [ded]

>Untuk meneruskan bacaan klik link ini http://ift.tt/2mdjHDz

✍ Sumber : ☕ Siakapkeli


Mukah Pages memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap jam tanpa henti dari pelbagai sumber. Enjoy dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share!



dengan itu Perkara GP Ansor Akan Salati Jenazah Ditolak Akibat Beda Pilihan Politik

yang semua artikel GP Ansor Akan Salati Jenazah Ditolak Akibat Beda Pilihan Politik Kali ini, diharapkan dapat memberi manfaat kepada anda semua. Okay, jumpa di lain post artikel.

Kini anda membaca artikel GP Ansor Akan Salati Jenazah Ditolak Akibat Beda Pilihan Politik dengan alamat pautan https://timesnewmalaysia.blogspot.com/2017/03/gp-ansor-akan-salati-jenazah-ditolak.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "GP Ansor Akan Salati Jenazah Ditolak Akibat Beda Pilihan Politik"

Catat Ulasan

Loading...