Loading...

Dibekuk Tim Anti Bandit, Ibu & Anak Terlibat Komplotan Pembobol Toko

Loading...
Dibekuk Tim Anti Bandit, Ibu & Anak Terlibat Komplotan Pembobol Toko - Apa khabar sahabat TIMES NEW MALAYSIA, Dalam artikel yang anda baca kali ini dengan tajuk Dibekuk Tim Anti Bandit, Ibu & Anak Terlibat Komplotan Pembobol Toko, kami telah menyediakan dengan baik untuk artikel ini anda membaca dan memuat turun maklumat di dalamnya. mudah-mudahan mengisi jawatan Artikel BOLASEPAK, Artikel NEWS, Artikel PERNIAGAAN, kita menulis ini, anda boleh memahami. Nah, selamat membaca.

Tajuk : Dibekuk Tim Anti Bandit, Ibu & Anak Terlibat Komplotan Pembobol Toko
link : Dibekuk Tim Anti Bandit, Ibu & Anak Terlibat Komplotan Pembobol Toko

lihat juga


Dibekuk Tim Anti Bandit, Ibu & Anak Terlibat Komplotan Pembobol Toko

Merdeka.com – Enam anggota komplotan spesialis pembobolan ruko dan toko digulung Tim Anti Bandit Satreskrim Polrestabes Surabaya, Jawa Timut. Dari enam orang itu, dua di antaranya adalah seorang ibu dan anaknya. Sementara empat pelaku lainnya masih diburu tim yang dikomandoi AKBP Shinto Silitonga tersebut.

Enam pelaku yang berhasil ditangkap itu antara lain; M Fatoni (37) asal Gresik serta lima warga Kenjeran, Surabaya yaitu; Rahmat Hidayat (20), M Robby (42), Khoirul Anwar (33), ibu Suirah (33) dan anaknya, MY (16).

“Komplotan ini dipimpin tersangka Fatoni. Selain itu, Tim Anti Bandit juga menangkap ibu dan anak di bawah umur yang ikut terlibat. Sekarang tinggal empat pelaku lagi yang saat ini masih diburu oleh Tim Anti Bandit,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Shinto Silitonga, Senin (13/3).

Untuk tersangka MY, karena masih berstatus pelajar, saat ini dikirim ke Balai Pemasyarakatan (Bapas) khusus anak. “Untuk tersangka yang masih di bawah umur, sekarang sudah kita kirim ke Bapas,” lanjut Shinto.

Perwira dua melati di pundak ini menceritakan, tiap melakukan aksinya, komplotan Fatoni ini selalu mengincar toko atau ruko. Untuk mencari sasarannya, salah satu dari pelaku mencari dengan menggunakan motor.

Dalam aksinya, lanjut dia, para pelaku memiliki peran masing-masing. Ada yang kebagian mencari sasaran, mengawasi lokasi, dan peran mengeksekusi barang-barang yang ada di dalam toko.

“Mereka ini spesialis pembobol toko dan ruko. Sebelum beraksi, mereka mencari sasaran dengan berkeliling menggunakan motor. Dari analisa kami, mereka sudah beraksi di lebih dari enam TKP,” katanya.

Jika sudah mendapat sasaran, mereka membawa pick-up menuju lokasi. “Selanjutnya para tersangka merusak pintu dan gembok pagar menggunakan linggis dan obeng. Setelah itu mereka masuk menguras barang-barang yang ada di dalam toko,” papar Shinto.

“Saat menjarah toko beras di Jalan Sambikerep, aksi mereka tertangkap CCTV. Dari rekaman tersebut kami melakukan analisa dan melakukan penangkapan di rumah masing-masing,” sambungnya.

Sementara untuk tersangka Suirah yang merupakan ibu kandung tersangka MY, hanya menerima uang hasil kejahatan anaknya. “Tersangka Suirah menerima uang hasil kejahatan anaknya yang masih pelajar, untuk kemudian membelikannya perhiasan dan alat-alat elektronik. Dia bisa kita jerat dengan TPPU (tindak pidana pencucian uang), karena melakukan pencucian uang tindak kejahatan jalanan,” tegasnya.

Kepada polisi, Sairah mengaku tahu uang jutaan rupiah yang diterima dari anaknya itu adalah uang hasil kejahatan. Namun, dia tetap menerimanya. “Saya sudah kasih tahu, jangan ikut-ikutan (mencuri), tapi masih saja. Uangnya yang saya terima waktu dikasih,” katanya.

Sedangkan tersangka Fatoni, yang merupakan pimpinan komplotan ini, mengaku tiap menjarah toko korban selalu mendapat hasil ratusan juta.

“Uangnya saya bagi. Kalau hasilnya banyak ada yang dapat Rp 14 jutaan. Saya sendiri dapat bagian Rp 30 juta,” kata Fatoni. [dan]

>Untuk meneruskan bacaan klik link ini http://ift.tt/2nxAzpR

✍ Sumber : ☕ Siakapkeli


Mukah Pages memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap jam tanpa henti dari pelbagai sumber. Enjoy dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share!

Merdeka.com – Enam anggota komplotan spesialis pembobolan ruko dan toko digulung Tim Anti Bandit Satreskrim Polrestabes Surabaya, Jawa Timut. Dari enam orang itu, dua di antaranya adalah seorang ibu dan anaknya. Sementara empat pelaku lainnya masih diburu tim yang dikomandoi AKBP Shinto Silitonga tersebut.

Enam pelaku yang berhasil ditangkap itu antara lain; M Fatoni (37) asal Gresik serta lima warga Kenjeran, Surabaya yaitu; Rahmat Hidayat (20), M Robby (42), Khoirul Anwar (33), ibu Suirah (33) dan anaknya, MY (16).

“Komplotan ini dipimpin tersangka Fatoni. Selain itu, Tim Anti Bandit juga menangkap ibu dan anak di bawah umur yang ikut terlibat. Sekarang tinggal empat pelaku lagi yang saat ini masih diburu oleh Tim Anti Bandit,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Shinto Silitonga, Senin (13/3).

Untuk tersangka MY, karena masih berstatus pelajar, saat ini dikirim ke Balai Pemasyarakatan (Bapas) khusus anak. “Untuk tersangka yang masih di bawah umur, sekarang sudah kita kirim ke Bapas,” lanjut Shinto.

Perwira dua melati di pundak ini menceritakan, tiap melakukan aksinya, komplotan Fatoni ini selalu mengincar toko atau ruko. Untuk mencari sasarannya, salah satu dari pelaku mencari dengan menggunakan motor.

Dalam aksinya, lanjut dia, para pelaku memiliki peran masing-masing. Ada yang kebagian mencari sasaran, mengawasi lokasi, dan peran mengeksekusi barang-barang yang ada di dalam toko.

“Mereka ini spesialis pembobol toko dan ruko. Sebelum beraksi, mereka mencari sasaran dengan berkeliling menggunakan motor. Dari analisa kami, mereka sudah beraksi di lebih dari enam TKP,” katanya.

Jika sudah mendapat sasaran, mereka membawa pick-up menuju lokasi. “Selanjutnya para tersangka merusak pintu dan

Loading...
gembok pagar menggunakan linggis dan obeng. Setelah itu mereka masuk menguras barang-barang yang ada di dalam toko,” papar Shinto.

“Saat menjarah toko beras di Jalan Sambikerep, aksi mereka tertangkap CCTV. Dari rekaman tersebut kami melakukan analisa dan melakukan penangkapan di rumah masing-masing,” sambungnya.

Sementara untuk tersangka Suirah yang merupakan ibu kandung tersangka MY, hanya menerima uang hasil kejahatan anaknya. “Tersangka Suirah menerima uang hasil kejahatan anaknya yang masih pelajar, untuk kemudian membelikannya perhiasan dan alat-alat elektronik. Dia bisa kita jerat dengan TPPU (tindak pidana pencucian uang), karena melakukan pencucian uang tindak kejahatan jalanan,” tegasnya.

Kepada polisi, Sairah mengaku tahu uang jutaan rupiah yang diterima dari anaknya itu adalah uang hasil kejahatan. Namun, dia tetap menerimanya. “Saya sudah kasih tahu, jangan ikut-ikutan (mencuri), tapi masih saja. Uangnya yang saya terima waktu dikasih,” katanya.

Sedangkan tersangka Fatoni, yang merupakan pimpinan komplotan ini, mengaku tiap menjarah toko korban selalu mendapat hasil ratusan juta.

“Uangnya saya bagi. Kalau hasilnya banyak ada yang dapat Rp 14 jutaan. Saya sendiri dapat bagian Rp 30 juta,” kata Fatoni. [dan]

>Untuk meneruskan bacaan klik link ini http://ift.tt/2nxAzpR

✍ Sumber : ☕ Siakapkeli


Mukah Pages memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap jam tanpa henti dari pelbagai sumber. Enjoy dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share!



dengan itu Perkara Dibekuk Tim Anti Bandit, Ibu & Anak Terlibat Komplotan Pembobol Toko

yang semua artikel Dibekuk Tim Anti Bandit, Ibu & Anak Terlibat Komplotan Pembobol Toko Kali ini, diharapkan dapat memberi manfaat kepada anda semua. Okay, jumpa di lain post artikel.

Kini anda membaca artikel Dibekuk Tim Anti Bandit, Ibu & Anak Terlibat Komplotan Pembobol Toko dengan alamat pautan https://timesnewmalaysia.blogspot.com/2017/03/dibekuk-tim-anti-bandit-ibu-anak.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Dibekuk Tim Anti Bandit, Ibu & Anak Terlibat Komplotan Pembobol Toko"

Catat Ulasan

Loading...